Pengumuman

Karena ini blog lama, jadi banyak hal yang agak aneh, seperti link friendster yang masih terpasang. itu tidak usah di klik juga gapapa, dan g usah protes kalo udah terlanjur :). Karena saya memang mengusahakan keadaan blog ini seperti dahulu kala. Meski ada beberapa yang saya tambahkan, seperti tulisan ini contohnya.

Korban Facebook berjatuhan

02.08 / Diposting oleh Unknown /

Kalo kemarin saya membahas Facebook Vs UAN, skarang ternyata korbannya bukan anak dibawah umur lagi. Ternyata korban Facebook juga bisa dari anak kuliahan. Waw, seorang mahasiswi bisa sampai juga jadi korban laki-laki hidung belang. Yah, saya lebih senang menyebutnya Korban laki-laki hidung belang daripada korban Facebook. Karna Facebook sendiri tidak melakukan apa-apa.

Jika kita ibaratkan dengan kehidupan nyata, Facebook seperti sebuah tempat dimana setiap orang dapat berjumpa dari belahan dunia manapun. Nah, di tempat itu kita bebas melakukan apapun dengan siapapun. Baik berkenalan, reuni dengan kawan lama, bertemu keluarga, berjualan, bahkan berkencan. Dan Facebook adalah fasilitas dimana kita dapat melakukan semua itu.

Sangat tidak adil dan tidak rasional menurut saya jika kita menyalahkan facebooknya sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. Andai kita analogikan facebook tadi suatu tempat, pasar misalnya. Dan pada suatu hari terdapat seorang anak smp yang dibawa kabur oleh seseorang yang baru dia kenal di pasar tersebut, apakah kemudian kita harus menyalahkan adanya pasar?

Semua itu kembali kepada diri kita masing-masing. Apakah kita akan memanfaatkan media yang ada untuk hal-hal positif atau untuk hal-hal negatif. Peran serta orang tua pun saat harus lebih intens dimasa sekarang ini. Nasihat-nasihat kecil seperti 'hati-hati dengan orang yang baru kita kenal' sepatutnya lebih sering diperdengarkan lagi.

Kebanyakan orang tua saat ini pun sibuk mengurusi dirinya sendiri dalam menghadapi perkembangan jaman. Sehinggga mereka lupa akan nasihat-nasihat lama seperti itu. Keadaan anak di jaman yang modern ini juga susah untuk diatur. Mereka cenderung ingin tahu dan tidak ingin di kekang. Sebagai orang tua harus menyadari hal ini. Mereka harus bisa menyampaikan nasihatnya secara tepat. Sebagai contoh nasihat 'hati-hati dengan orang yang baru kita kenal' lebih baik dari pada jangan berkenaan dengan orang asing.

Pada akhirnya sama saja. Kemajuan teknology harus diimbangi dengan kemajuan SDMnya juga. Jika tidak bukan kita yang akan menguasai teknologi, namun teknologilah yang akan menguasai kita.

Label: ,

0 komentar:

Posting Komentar